Selasa, 22 Februari 2011

Japan Wedding Ceremony

Perayaan Pernikahan di Jepang diadakan pada Musim Semi dan Musim Gugur, musim ini dianggap sebagai hari baik untuk melangsungkan upacara pernikahan. Masyarakat jepang masih percaya dengan Kalender Jepang yang menerangkan mana hari baik dan buruk. Ada dua cara perayaan pernikahan jepang, yaitu dengan cara tradisional Upacara Shinto, atau cara modern Pernikahan ala Barat.


Tata Cara Tradisional

Pernikahan Tradisional Jepang dilangsungkan di Kuil dengan Sistem Budha atau lebih dikenal dengan Pernikahan Shinto. Dalam adat ini, pasangan pengantin memakai pakaian tradisional Kimono. Pengantin perempuan memakai kimono tradisional pernikahan, shiromuku (kimono putih), sedang pengantin laki-laki memakai montsuki haori hakama. Pernikahan Gaya Shinto dipimpin Pendeta dengan hanya diikuti anggota keluarga dan kerabat dekat.
Tata Cara Modern

Pernikahan Modern Jepang biasanya dilangsungkan di gereja dengan sistem agama Kristen meski keduanya tidak beragama kristen. Pernikahan ini juga tetap dipimpin seorang pendeta. Dalam pernikahan modern, pasangan pengantin biasanya menggunakan Gaun Pengantin Putih. Selain itu ada juga upacara pemotongan kue, pertukaran cincin honeymoons dan prosesi pernikahan Barat lainnya.

 Upacara Shinto

Upacara dimulai dengan perkenalan pihak perempuan dan pihak laki-laki. setelah itu makan bersama dan menyaksikan penampilan anggota keluarga lain yang bernyanyi, berrpidato, dan lain-lain. Selama perayaan, biaanya pengantin berganti-ganti busana. Di akhir acara, pengantin akan berpidato dan mengucapkan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar